Kamis, 15 Maret 2012 02:00 wib
DENPASAR – Bencana longsor di Kabupaten Bangli berimbas pada terganggunya pasokan air bersih di Kota Denpasar. Akibatnya Perusahaan Air Minum (PAM) tidak bisa melayani ribuan pelanggannya.
Pascalongsor pada Selasa 13 Maret di beberapa desa di Bangli, rupanya berpengaruh terhadap pasokan dan kualitas sumber mata air PAM Denpasar dari Sungai Ayung. Karena kualitas air buruk keruh sehingga tidak bisa diolah untuk melayani 70 ribu pelanggan PDAM Denpasar.
“Ada sekira 50 persen atau 35 ribu pelanggan tidak bisa terlayani dengan maksimal akibat bencana longsor di Bangli,” ujar Kabag Hubungan Pelanggan Ida Bagus Ngurah Wardana dalam keterangan resminya di Denpasar, Rabu (14/3/2012).
Bahkan saat longsor kemarin, praktis pihaknya tidak bisa beropreasi sehingga 100 persen pelanggan tak terlayani. Tesendatnya pasokan air warga ibukota Provinsi Bali itu, bukan karena ada kerusakan peralatan atau gangguan teknis lainnya, namun karena murni faktor alam.
Terjadinya longsor yang telah menewaskan enam warga itu, membuat sumber mata air keruh dan berlumpur. Padahal, Bangli merupakan hulu bagi pasokan air untuk PDAM Denpasar.
Tak ayal pihaknya banyak menerima komplain berbagai pihak karena tidak ada aliran air ke rumah warga maupun perkantoran lainnya. Wardana berjanji pada Jumat, 16 Maret ini, pasokan air sudah kembali normal. Namun dengan catatan tidak terjadi cuaca buruk atau tidak ada lagi longsoran tanah.
Dia memaparkan, buruknya kualitas air berada di ambang batas normal air 500 NTU. “Saat longsor kemarin mencapai 30 ribu NTU, jadi sudah tak bisa diolah lagi. Hari ini masih di angka 3.500 NTU,” ulasnya.
Seperti diketahui, PDAM Denpasar memiliki dua pengolahan air permukaan, di Busung Biu dan Waribang. Di Busung Biu sendiri ada dua paket yang memproduksi 1.500 liter/detik dan 50 liter/detik. Sementara di Waribang menghasilkan 175 liter/detik.
Pihaknya juga telah mengatasi tersendatnya pasokan air bersih untuk warga kota dengan memanfaatkan sumur bor. Ada 20 sumur bor yang mampu menghasilkan 430 liter/detik air sehingga cukup membantu mengatasi kebutuhan warga akibat tersendatnya pasokan air bersih. (sus)